Kamis, 24 Juni 2010

BELAJAR B. INGGRIS ITU GAMPANG


ANDA ingin cepat belajar bahasa Inggris? Kini Anda bisa mencoba teknik pengajaran terbaru dengan konsep "Blended Learning Method". Seperti apa?

"Konsep Blended Learning Method (BLM) ini adalah teknik pengajaran yang mengkombinasikan teknologi multimedia, kelas kecil, pengajar native dan aktifitas sosial (lifestyle). Metode ini sudah terbukti efektif 97 persen sejak 35 silam di lebih dari 350 pusat Wall Street Institute (WSI) yang tersebar di 27 negara," kata Presiden Direktur WSI Indonesia, William JG Daniel saat konferensi pers di Kantor WSI Ratu Plaza Jakarta, Jumat (29/2/2008).

Prinsip dari konsep BLM, katanya melihat bahwa kemampuan mendengar adalah indera pertama yang paling efektif untuk mempelajari bahasa baru. "Seperti bayi, mereka menggunakan indera pendengaran untuk mempelajari kata dan kalimat baru, lalu si bayi akan melakukan pengulangan hingga mampu melakukan afirmasi dan bicara," jelasnya.

Andre Whitmarsch, selaku Service Manager WSI di Indonesia, menambahkan bahwa untuk mengucapkan lirik lagu bahasa Inggris lebih mudah dibanding ngobrol dalam bahasa Inggris. Ini menunjukan bahwa kemampuan mendengar berperan pada tahap awal dalam proses belajar atau menerapkan informasi atau khususnya belajar bahasa yang baru.

Mengenai tahapan metode BML, Andrew menjelaskan, tahap pertama dengan menjalani pembelajaran di multimedia lab, di mana siswa akan dites listening, repeating, reading, speaking, confirm, dan writing, melalui software khususnya. Pada tahap kedua, siswa akan mendapat buku panduan belajar (student manual).

"Dengan menggunakan buku tersebut, siswa akan mempelajari kembali pelajaran yang disampaikan dalam kelas dan melatih sendiri kemampuan bahasa Inggrisnya," jelasnya.

Pada tahap ketiga, sambungnya, siswa akan masuk ke encounter class, yaitu kelas pertemuan dengan native speaker sebagai pengajar, yang dilaksanakan setiap unit pelajaran. Di encounter class hanya terdiri maksimal empat siswa.

"Jika siswa yang hadir hanya satu, kelas akan tetap berjalan seperti biasa. Itulah komitmen WSI untuk selalu menjadi partner bagi siswanya agar setiap saat dapat meningkatkan perkembangan bahasa Inggrisnya," tambah Andrew.

Tidak hanya itu saja, lanjut Andrew, WSI juga memiliki complementary class yaitu kelas tambahan dari pengajar agar dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bercakap-cakap dalam bahasa Inggris.

"Salah satu kelemahan orang Asia, termasuk Indonesia, adalah kurang berani atau pede berbicara dalam bahasa Inggris. Padahal jika dalam suasana dan lingkungan yang santai dan ramah sebagai besar memiliki kemauan untuk berkomunikasi dengan orang asing dengan bahasa asing. Ini menunjukkan bahwa penerapan aktivitas sosial atau lifestyle dapat mempengaruhi keberanian siswa untuk lebih berpartisipasi dan berani berlatih dalam upayanya untuk menggunakan bahasa asing," kata Andrew.

Mengakomodasi kebutuhan tersebut, sambungnya, WSI menerapkan konsep lifestyle di setiap elemen, mulai dari suasana, waktu yang fleksibel sesuai dengan gaya hidup, desain ruangan hingga komunikasi.

"Dalam elemen komunikasi, WSI memiliki fasilitas social club, sebuah lingkungan bergaya cafe dan lounge, wadah berinteraksi dan berkomunikasi antarsiswa dengan aktifitas yang unik dan inteaktif seperti pesta tematik setiap bulannya," tambahnya.

Linda Rustam, selaku Marketing Communication Manager WSI menambahkan, untuk guru-gurunya ada dari Amerika, Inggris, New Zealand, Australia, dan Kanada.

"Kami menargetkan yang belajar di sini adalah orang dewasa berusia 21 sampai 35. Hal ini mengingat metode pembelajarannya sendiri lebih bisa diterima orang dewasa ketimbang dengan anak-anak," katanya sambil menginformasikan harga per level sekira Rp900.000 sampai Rp1.000.000

1 komentar:

  1. Mba sampai mana sih mba suka sama Bhs. Inggris. Kayaknya mba suka buaaaaaaaanget deh.

    BalasHapus